Berpendapat di Internet


Dua contoh kasus yaitu Prita Mulyasari dan Luna Maya membuat sebagian masyarakat awam berpikir bahwa menggunakan internet itu bisa masuk penjara, bisa didenda 600 juta, bisa diculik, bisa diadili dan sebagainya. Awam yang tidak mengerti hal tersebut bisa jadi mempunyai ketakutannya sendiri, betapa tidak , karena Internet saja mereka tidak tahu, kata penjara sudah membuat mereka ketakutan. Benarkah sedemikian menakutkannya mempergunakan internet. Pengakses internet di Indonesia jumlahnya masih sangat sedikit, jumlah yang sedikit ini jika mulai paranoid maka akan membuat mereka enggan memakainya. Pornografi dikejar kejar, nge blog diawasi, surat pembaca didenda, nulis status dipenjara. Rasa rasanya ingin bergerak saja susah sekali. Memang aturan dibuat untuk ditaati bersama dan mengatur segala kepentingan pihak pihak yang mempergunakan Internet sebagai medianya agar tidak terjadi penyimpangan penyimpangan yang merugikan. Namun bagi saya bagaimana dengan segala keterbatasan ini kita tetap bisa memanfaatkan Internet semaksimal mungkin. Salah satunya dengan membaca UU ITE, pelajari juga isyu isyu sekitar UU ITE, pelajari “celah celah” nya. Segala peraturan tentu ada celah celahnya, tentunya ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya agar kita tidak melanggar Undang Undang tersebut. Memanfaatkan internet dengan bijak tanpa menyinggung pihak lain. Tampaknya banyak pihak yang jika dibuka kesalahannya akan merasa tersinggung dan bisa jadi marah besar. Pakailah selalu inisial untuk menjelaskan pihak pihak yang terlibat dalam sebuah kasus. Saya ingat seorang blogger yang disurati oleh seseorang mahasiswa S2 yang masih kolega orang yang kebetulan ditulis dalam postingan si blogger. Karena merasa tidak nyaman “terpaksa” si blogger menghapus postingannya. Sebenarnya ini juga merupakan bentuk bentuk pemangkasan berpendapat.
Oleh karena itu marilah tetap berpendapat, jangan takut mengemukakan pendapat selama itu bisa dipertanggungjawabkan. Yakinlah bahwa kebenaran selalu berpihak pada yang benar, betapapun panjang perjuangannya. Karena Tuhan mengerti sedalam dalamnya hati kita.

Tinggalkan komentar